MAKALAH
KONTRAK PERDAGANGAN BERJANGKA
(FUTURES)
Diajukan
dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Sekuritas
Dosen
Pengampuh :
Fitriyah, S.Sos., MM
Disusun
Oleh:
Siti
Listiana T. (11510032)
Nur Himmatul Lailia (11510035)
A.
Fatah Masriq (I1510067)
Abd Aziz (11510103)
Mohamad Bastomi (11510131)
Fida Nur Oktafia (11510153)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat, taufik serta
hidayahnya kami masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk menyusun makalah
dengan judul “Kontrak Perdagangan Berjangka (Futures)” guna
memenuhi tugas kelas mata kuliah Analisis
Sekuritas.
Tersusunnya makalah ini tidak
lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada:
1.
Ibu Fitriyah,
S.sos, MM. selaku dosen pengampu mata
kuliah Analisis Sekuritas yang memberikan arahan dan masukan dalam tugas ini.
- Serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah
ini yang tidak mingkin kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempuran. Demi tercapainya suatu kesempurnaan,
kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan.
Demikaian hal yang dapat kami sampaikan, kami
berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Malang, 14 Mei 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdagangan Berjangka merupakan suatu bentuk kegiatan
yang dapat dimanfaatkan dan dilakukan oleh kalangan dunia usaha sebagai sarana
“lindung nilai” (hedging) yang sangat efektif untuk menunjang kemantapan
strategi manajemen perusahaan dari pengaruh timbulnya risiko/ kerugian yang
disebabkan karena adanya fluktuasi/ volatilitas harga. Selain itu perdagangan
berjangka ini dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi bagi para
pihak yang bermaksud untuk menanamkan investasi bagi para pihak yang bermaksud
untuk menanamkan (menginvestasikan) modal di Bursa Berjangka. Perkembangan perdagangan berjangka di berbagai
negara sangat pesat dan saat ini telah menjadi salah satu infrastruktur
penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme yang terjadi di pasar, yaitu dengan membentuk pasar bayangan atau pasar derivatif dari pasar komoditi fisiknya (spot), dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan (jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama. Dengan demikian, kedua pasar ini akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar. Jadi, perdagangan berjangka ini memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan risiko (risk transfer) yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung nilai (hedging) dan merupakan suatu sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).
Perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme yang terjadi di pasar, yaitu dengan membentuk pasar bayangan atau pasar derivatif dari pasar komoditi fisiknya (spot), dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan (jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama. Dengan demikian, kedua pasar ini akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar. Jadi, perdagangan berjangka ini memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan risiko (risk transfer) yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung nilai (hedging) dan merupakan suatu sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).
Perdagangan
berjangka ini memang merupakan suatu bisnis/ instrumen
investasi yang sangat menarik, khususnya bagi kalangan investor, karena antara
lain bahwa modal yang diperlukan dalam perdagangan berjangka ini biasanya
rata-rata hanya 5 sampai 10% dari nilai kontrak berjangka. Bagi para pengusaha
yang bermaksud melakukan lindung nilai (hedging), modal yang kecil ini
tidak akan memberatkan posisi keuangan perusahaan bila dibandingkan dengan
risiko yang akan ditanggung bila tanpa melakukan hedging. Namun harus
diperhatikan oleh kalangan investor, terutama spekulator, bahwa
investasi di bursa berjangka juga mengandung risiko yang tinggi. Setiap
perubahan harga yang relatif kecil sekalipun dapat menimbulkan dampak yang
besar terhadap posisi keuangan kontrak berjangka komoditi ini. Namun bagi para hedger
hal itu tidak akan terlalu berpengaruh karena pada dasarnya prinsip hedging
adalah untuk mengantisiasi timbulnya fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi
kegiatan usahanya di pasar fisik (spot market).
Kontrak future merupakan kontrak antara
seorang pembeli dan penjual dimana keduanya setuju bahwa suatu sekuritas akan
dipertukarkan pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu. Harga tersebut
ditentukan atau distandarisasikan baik tanggal jatuh tempo maupun jenis suatu
aktiva juga ditetapkan.
Sebagian besar harga kontrak future
ditentukan terlebih dahulu dan harga kontrak future pada saat tergantung
harga pasar pada saat itu. Harga yang disetujui antara pembeli dan penjual
disebut harga future.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pengertian
kontrak future
2.
Fungsi
kontrak future
3.
Mekanisme
perdagangan
4.
Teknik
perdagangan
1.3 Tujan
1.
Untuk
mengetahui
Pengertian kontrak future
2.
Untuk
mengetahui
Fungsi kontrak future
3.
Untuk
mengetahui
Mekanisme perdagangan
4.
Untuk
mengetahui Teknik perdagangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kontrak Future
Kontrak future
adalah suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual)
untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset atau komoditi dalam
jumlah, harga, dan batas waktu tertentu.
Dalam kontrak future, ada beberapa
istilah penting yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut ini.
- Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui kedua pihak untuk
dipertukarkan disebut dengan underlying asset.
- Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut
dengan settlement date atau delivery date.
- Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang
berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures price.
4.
Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli
aset yang menjadi patokan di kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner)
kontrak future, atau dikatakan mengambil posisi long futures atau
long position.
- Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan
tersebut di kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak
future, atau disebut juga berada pada posisi short futures atau short
position.
Kontrak future mempunyai jarak waktu
dengan settlement date yang berbeda satu dengan lainnya, ada yang sangat
dekat, sedang ataupun jauh. Kedua belah pihak dalam kontrak future dapat
menunggu pelaksanaan kontrak future sampai
dengan settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya
(melikuidasi posisi) sebelum settlement date dengan cara mengambil
posisi yang berlawanan pada kontrak future yang identik. Dalam arti,
pihak pembeli atau penjual tidak bisa begitu saja membatalkan kontrak dan
melarikan diri dari kewajibannya. Oleh karena itu, untuk membatalkan
kontraknya, mereka harus mengambil posisi berlawanan, jika ingin melikuidasi
posisi maka pembeli future akan menjual kontrak future yang
identik, dan penjual future akan membeli kontrak future yang identik pula. Kontrak future yang
identik adalah kontrak future yang mempunyai underlying dan settlement
date yang sama.
Sebagaimana intrumen
derivatif lainnya, timbulnya kontrak future adalah untuk mengantisipasi
ketidakpastian harga di masa yang akan datang, adanya faktor-faktor eksternal
yang tidak dapat dikuasai dan mengandung kemungkinan merugikan pelaku pasar,
maka salah satu anitisipasinya adalah membuat kontrak future. Karena
sedemikian rumit pelaksanaannya, biasanya kontrak future dilaksanakan
pada pasar yang terorganisir.
Pada umumnya pada kontrak future pembeli
dan penjual tidak berhadapan langsung, namun terdapat lembaga perantara (intermediary)
perdagangan secara resmi. Dalam hal penjual kontrak tidak memiliki asset
obyek kontrak (atau memiliki namun tidak bermaksud menjualnya) maka penjual
kontrak future dapat membeli kontrak future dengan pihak lain,
sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future
pertama dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin
dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus
terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam
pasar future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat
lembaga pengawas pada pasar tersebut.
2.2 Pelaku
perdagangan berjangka
Pelaku pada perdagangan
berjangka umumnya dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu :
- Pelaku
lindung nilai, yang memiliki kepentingan pada aset
acuan dan mencari cara untuk melindungi risiko atas perubahan harga .
- Spekulator, yang mencari cara untuk memperoleh keuntungan dengan cara
melakukan prediksi atas pergerakan pasar dan melakukan pembelian komoditi
di atas kertas dimana sebenarnya mereka tidak membutuhkan komoditi
tersebut.
2.3 Ciri Kontrak Future
1. Daily resettlement (penentuan harga
setiap hari) dan penempatan margin (sejumlah kecil deposito sebagai jaminan)
diperlukan.
2. Penjual dan pembeli
harus bertemu (bandingkan dengan kontrak forward yang dinegosiasikan
lewat telepon) sehingga diperlukan suatu lantai bursa (disebut
pit).
3. Ukuran kontrak dan
tanggal penyerahan telah distandardisasi.
4. Spekulasi publik yang
berkualitas didorong.
5. Mayoritas kontrak future
ditutup lewat revarshing trades sehingga penyerahan tidak pernah
dilakukan.
2.4 Fungsi kontrak future
a) Transfer risiko (risk transfer)
Bursa kontrak futures bisa
dijadikan sarana oleh para hedger untuk mengalihkan risiko harga yang
melekat pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak spekulator yang
melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.
b) Pembentukan
harga (price discovery)
Bursa kontrak future bisa dijadikan
sarana pembentukan harga pasar yang transparan dan terbuka karena dibentuk
melalui proses persaingan harga yang terbuka.
c) Stabilitas keuangan (financial stability)
Para hedger yang melakukan
lindung nilai (hedging) terhadap aset yang dijadikan patokan akan lebih
mudah menentukan tingkat keuntungan yang diharapkannya, karena dalam perdagangan
di bursa kontrak future, kepastian pencapaian nilai dari aset yang akan
dijual sudah dilindungi nilainya (hedging).
d)
Pengawasan mutu (quality control)
Spesifikasi tentang mutu
aset patokan yang tercantum secara spesifik dalam kontrak future akan
bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu aset secara fisik dengan
spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak future.
e)
Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering)
Dengan adanya bursa terorganisir, maka
informasi antar pelaku
pasar yang ingin bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cepat, mudah,
dan sekaligus murah).
2.5 Manfaat Kontrak Future
a) Futures sebagai lindung nilai
(hedging)
Manfaat utama yang diberikan kontrak future
adalah untuk melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari
ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di masa depan. Pihak yang
melakukan transaksi dalam kontrak future untuk tujuan lindung nilai (hedging)
disebut sebagai para hedger. Para hedger ini bisa melakukan
kegiatan perdagangan komoditi secara fisik dan juga memanfaatkan kontrak future
untuk mengurangi risiko perubahan harga di masa depan. Para hedger ini
biasanya terdiri dari para produsen, maupun para pedagang komoditi.
Ada dua alternatif posisi yang bisa dilakukan investor
yaitu sebagai berikut ini, yaitu:
·
Short hedge (menjual futures)
Investor
yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau aset yang menjadi underlying
dalam kontrak future yang akan dijualnya secara fisik. Dengan menjual futures
maka investor akan terlindung dari risiko penurunan harga yang mungkin akan
terjadi di masa yang akan datang, sebagai akibat fluktuasi harga komoditi di
masa depan.
·
Long hedge (membeli futures)
Pada
posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau aset yang menjadi underlying
pada kontrak future yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang
berkeinginan untuk memiliki komoditi atau aset tersebut di masa datang,
sehingga dengan cara membeli kontrak future terhadap komoditi atau aset
tersebut, maka investor dapat terlindung dari risiko kenaikan harga di masa
yang akan datang.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
melakukan proses lindung nilai (hedging) adalah basis risk. Basis
adalah perbedaan antara harga di pasar spot dengan harga future dari aset atau
komoditi yang akan dilindungi.
Basis = Harga Spot – Harga Futures
Fluktuasi basis tidak dapat diprediksikan dan
tidak konstan selama periode kontrak futures. Risiko basis adalah risiko yang
dihadapi para hedger karena adanya perubahan basis yang tidak diharapkan. Pada
saat maturitas, besarnya basis akan sama dengan nol, karena harga spot pada
saat itu akan sama dengan harga futures.
b) Futures sebagai sarana spekulasi
Manfaat lain dari transaksi kontrak futures
adalah sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga
yang terjadi. Pihak-pihak yang melakukan transaksi kontrak futures untuk tujuan
spekulasi disebut sebagai spekulator. Bagi seorang spekulator, salah satu cara
tercepat untuk memperoleh keuntungan adalah dengan cara membeli pada saat harga
rendah dan menjual ketika harga tinggi. Keberadaan spekulator ini menjadikan
pasar lebih likuid.
Spekulasi
dalam perdagangan stock
indeks futures memiliki risiko lebih tinggi daripada perdagangan saham karena
dalam perdagangan stock indeks futures investor harus selalu siap dengan dana
kontan yang sewaktu-waktu digunakan untuk membayar tambahan margin karena
fluktuasi perdagangan indeks yang tajam. Apabila margin account investor sudah
berada di bawah 75% dari initial margin, maka investor akan dimintai tambahan
dana, atau disebut margin call, sehingga margin account kembali pada posisi
sebesar initial margin. Investor yang tidak memenuhi margin call, terancam
posisi kontraknya akan dilikuidasi oleh broker efek. Broker mempunyai hak untuk
melikuidasi kontrak tanpa harus minta persetujuan terlebih dahulu dari investor
dan tindakan likuidasi kontrak akan dilakukan apabila broker menganggap
kelanjutan kontrak akan membahayakan pihak broker dan pihak nasabah.
c) future
sebagai sarana arbitrase
Aritrase
adalah mengambil posisi jual dan posisi beli pada hari yang sama untuk satu
produk yang sama, pada bursa yang sama atau bursa yang berbeda, jatuh tempo
kontrak (expired date) yang sama, jumlah kontrak yang sama, dengan strike price
berbeda untuk mendapatkan keuntungan selisih harga. Arbitrase juga diartikan
mengambil posisi beli dan jual untuk produk yang tidak sama, tetapi dalam bursa
yang sama, jumlah investasi sama dan delivery month yang sama untuk mendapatkan
selisih harga. Tindakan arbitrase adalah suatu kesempatan memperoleh keuntungan
dari transaksi jual beli tanpa risiko dan tanpa mengeluarkan modal atau disebut
dengan istilah zero investment.
1) Arbitrase timbul karena ada perbedaan harga
untuk suatu komoditi yang sama
2) Arbitrase menyamakan harga komoditi di
berbagai tempat
·
Ambil Posisi
Investor yang dapat menilai indeks saham akan naik atau
turun dan berani mengambil keputusan jual atau beli adalah investor yang akan
beruntung.wahyu mengantisipasi indeks saham akan naik, sedangkan herdie
mengatakan indeks saham akan turun, maka wahyu mengambil keputusan untuk
membeli dan herdie memutuskan untuk menjual. Perhatikan
gambar di bawah ini:
Gambar Kecenderungan Indeks naik dan turun
Keterangan
1.
Jika
harga cenderung naik, maka kontrak beli (long position) yang diambil.
2.
Jika
harga cenderung akan turun, maka kontrak jual (short position) yang diambil.
3.
Selalu
terdapat perbedaan yang berlawanan arah di antara para investor, satu pihak
menduga harga akan turun dan pihak lain menduga harga akan naik.
Gambar
posisi beli (long position) di future market
Keterangan
1.
Wahyu
membeli pada harga 140 (strike price)
2.
Apabila kemudian
hari dugaan wahyu benar, ternyata stock price naik menjadi 145 poin. Berarti
wahyu untung 5 poin.
3.
Apabila
dugaan wahyu meleset dan ternyata stock price turun menjadi 135, maka wahyu
merugi 5
poin.
4.
Pada
long position makin tinggi stock price daripada strike price makin besar
keuntungan buyer dan bersifat tak terbatas.
5.
Makin
rendah stock price daripada strike price kerugian buyer makin besar, tetapi
bersifat terbatas maksimal sebesar strike price (-140). Pada stock price = 0,
kerugian sebesar 140.
6.
X =
strike price, Sr = stock price pada saat jatuh tempo; St =
stock price harian; P/L = profit/loss.
Gambar Posisi
Jual (short position) di Futures
Market
Penjelasan
Gambar
1.
Herdi
menjual pada harga 140 (strike price)
2.
Apabila keudian hari dugaan Herdi benar,
ternyata stock ptice turun menjadi 13
poin, berarti Herdi untung 5 poin.
3.
Apabila
dugaan Herdi meleset dan ternyata stock
prise naik menjadi 145, maka Herdi merugi 5 poin
4.
Pada short position makin tinggi stock price daripada strike price makin besar kerugian seller dan bersifat tak terbatas
5.
Makin
rendah stock price daripada strike price keuntungan seller makin besar, tetapi bersifat
terbatas maksimal sebesar strike price (140).
Pada stock price = 0, keuntungan
sebesar 140
6.
X = strike price; ST = stock price saat
jatuh tempo; St = stock price harian;
P/L = profit/ loss.
2.6 Standardisasi Futures
Karena transaksi dilakukan antar pihak-pihak
yang saling tidak tahu lawan transaksinya, Kontrak berjangka tidak bisa dibuat
tertulis. Untuk memberi kepastian untuk semua pihak isi kontrak berjangka harus
baku (standard). Kontrak standard itu biasanya memuat spesifikasi :
- "Aset acuan" ( atau dikenal dengan istilah underlying
asset atau instrumen. Bentuknya bisa berupa satuan barel
pada minyak mentah hingga suku
bungajangka pendek.
- "Jenis penyelesaian", baik dengan cara penyesaian
tunai maupun penyelesaian dengan cara penyerahan fisik aset acuan.
- "Nilai" dan unit dari aset acuan per kontrak. Ini
dapat berupa nilai nosional obligasi, jumlah yang pasti dalam satuan barel dari oli, unit dari valuta
asing, nilai nosional dari deposito yang atasnya diperdagangkan suku
bunga jangka pendek, dll.
- "Mata uang" yang dipergunakan dalam kontrak
berjangka.
- Tanggal dan bulan penyerahan .
- Tanggal transaksi perdagangan terakhir.
- Rincian lainnya seperti kode komoditi,
fluktuasi harga minimum yang diperkenankan.
2.7 Furutes Margin
Ada tiga tipe margin pada futures
contracs,yaitu;
·
Initial Margin
Marjin awal atau
biasa dikenal dengan istilah initial margin adalah kewajiban
yang harus dibayar baik oleh pembeli maupun penjual yang merupakan suatu
gambaran nilai kerugian dari kontrak yang ditetapkan berdasarkan sejarah
perubahan harga yang terjadi pada transaksi harian. Besarnya
initial margin tergantung pada fluktuasi harga kontrak dan tingkat
volatilitas harga underlying assets pada kontrak;
Akun kontrak berjangka ini akan dihitung nilai
pasarnya secara harian. Apabila marjin jatuh dibawah kebutuhan marjin minimum
yang ditetapkan oleh bursa
berjangka setempat dimana kontrak berjangka diperdagangkan
maka akan diterbitkan "marjin call" agar akun dapat kembali berada pada tingkat
marjin minimum yang diperlukan. Margin pada bursa berjangka merupakan jaminan,
sedangkan pada bursa efek merupakan pinjaman.
·
Equity
ratio margin
Marjin
rasio ekuiti atau
dikenal juga dengan istilah Margin equity ratio adalah suatu
istilah yang digunakan oleh spekulator untuk
menunjukkan jumlah modal perdagangan mereka yang ditahan setiap saat sebagai marjin
. Kebutuhan marjin yang rendah dari kontrak berjangka menghasilkan daya ungkit
investasi namun perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum yang
berbeda-beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang . Pialang dapat
menentukan kebutuhan marjin yang lebih tinggi namun tidak boleh lebih rendah
dari yang ditetapkan oleh otoritas perdagangan di bursa setempat. Penempatan
marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat dilakukan oleh pedagang
guna menghindari marjin call
·
Return on margin
Imbal hasil marjin atau lebih dikenal
denagn istilah Return on margin (ROM) ini seringkali digunakan
untuk mengukur kinerja sebab merupakan perbandingan laba atau rugi
diperbandingkan dengan faktor risiko perdagangan sebagaimana tercermin pada
penetapan kebutuhan marjin. Imbal hasil marjin (ROM) ini dapat dihitung dengan
rumus :
(realisasi imbal hasil) / (marjin awal).
ROM tahunan adalah setara dengan (ROM+1)(tahun:masa
perdagangan)-1. Sebagai contoh misalnya seorang pedagang mendapatkan
penghasilan 10% pada marjin dalam waktu 2 bulan, maka apabila disetahunkan ini
berarti 77%.
2.8 Perkembangan Pasar Futures
Prinsip dasar perdagangan futures sebenarnya
telah diterapkan semenjak ribuan tahun yang lalu. Tercatat dalam sejarah, bahwa
pada abad ke 12, di Inggris dan Perancis telah menerpkan prinsip perdagangan
futures yaitu dimana mereka telah menentukan harga komoditi yang akan
dipertukarkan sebelum barang diterima. Sementara itu pada abad ke 18 di Shougun
telah dikenalkan juga prinsip perdagangan futures dalam bentuk penggunaan tiket
untuk membeli atau menjual beras pada harga yang telah ditentukan terlebih
dahulu dan juga tanggal transaksi. Kemudian ditahun 1848 berdirilah CBOT
merupakan pasar bursa yang memperdagangkan
derivatives dan tahun 1959 SFE berdiri yang memperdagangkan Sydney Greasy Wool
Futures Exchange.
Pada tahun 1994, Joint
UNCTAD/World Bank melakukan kajian mengenai kebutuhan Manajemen Risiko di Asia
Tenggara (Thailand, Malysia, dan Indonesia). Hasil studi antara lain
menyimpulkan bahwa Indonesia sangat membutuhkan pemanfaatan instrumen
pengelolaan risiko harga dalam rangka menghadapi persaingan usaha dengan
negara-negara lain. Salah satu instrumen yang paling efektif dan digunakan
secara luas adalah kontrak berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka.
Kebutuhan penggunaan pasar berjangka tersebut semakin besar dalam menghadapi
pasar bebas dan era globalisasi.
Hasil
kajian tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan 2 kajian yang dilakukan oleh
konsultan internasional yang berpengalaman, yaitu : Studi Biaya – Manfaat
Penggunaan Pasar Berjangka bagi perekonomian Indonesia, dan Studi Kelayakan
Pembentukan Bursa Berjangka di Indonesia. Kedua kajian tersebut menyimpulkan
bahwa penyelenggaraan pasar berjangka di Indonesia akan memberikan manfaat yang
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, dan pendirian Bursa Berjangka di
Indonesia dinilai layak (feasible).
Atas
dasar kajian-kajian tersebut, pemerintah menyiapkan perangkat peraturannya
dalam bentuk Undang-Undang, sedangkah pihak swasta yang diwakili oleh para
asosiasinya diminta untuk mengambil langkah-langkah pendirian Bursa Berjangka
di Indonesia yang akan dimiliki dunia usaha dan dikelola secara professional. Dari
asosiasi yang diundang, ternyata waktu itu hanya Asosiasi Ekpostir Kopi
Indonesia (AEKI)), dan Federasi Asosiasi Minyak Nabati dan Lemak (FAMNI)
menyatakan kesiapannya mensponsori pendirian Bursa Berjangka.
Atas persiapan-persiapan yang
dilakukan dan memerlukan waktu yang cukup panjang, akhirnya terbitlah UU No. 32
tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), dan pada tahun 1999
terbentuk pula PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), yang merupakan bursa
berjangka pertama di Indonesia dan telah mendapatkan izin usaha dari Bappebti.
BBJ beroperasi pada tanggal 15 Desember 2000 yang diresmikan oleh Menteri
Perindustrian dan Perdagangan. Sebagai tahap awal, 2 kontrak yaitu Kopi dan
Olein yang siap diperdagangkan, kemudian diikuti oleh kontrak CPO dan Emas.
Kontrak-kontrak baru lainnya masih terbuka dikembangkan bergantung pada hasil
kajian/kebutuhan dunia usaha.
2.9 Mekanisme Perdagangan Futures
Dalam perdagangan futures berbeda dengan
perdagangan forward dimana perdagangan futures melibatkan pihak intermediary
antara pembeli dengan penjual yang dikenal dengan sebutan Clearing House.
Beberapa peranan dari Clearing House adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai
intermediary atau perantara antara pihak pembeli dengan penjual
2.
Menjamin
eksposure resiko dengan mensyaratkan initial margin, maintenance margin dan
marked to market accounting.
Mekanisme perdagangang kontrak futures lebih rumit daripada
transaksi saham biasa. Jika ingin melakukan pembelian saham, pialang Anda bertindak sebagai
perantara sehingga Anda bisa membeli saham dari atau menjual saham kepada pihak
lain melalui bursa saham. Akan tetapi, di perdagangan futures, jual beli diselenggarakan tidak oleh Bursa
Komoditas dan penyelesaian transaksi jual beli dilaksanakan oleh central clearinghouse yang di Indonesia
dilaksanakan oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI) ataupun Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI).
Pembeli
seolah-olah membeli produk dari clearinghouse
dan penjual seolah-olah menjual kepada clearinghouse
yang pelaksanaannya lewat sistem jaringan perdagangan terkomputerisasi yang
secara integral dapat diakses oleh anggota bursa. Sistem perdagangan dan sistem
penyelesaian berada dalam satu sistem jaringan komputerisasi integral antara
Bursa Komoditas dan clearinghouse.
Pembeli dan penjual menempatkan pesanan beli dan pesanan jual lewat perantara
(anggota bursa) dan transaksi jual beli berlangsung antaranggota bursa melawan clearinghouse. Produsen, konsumen dan
pedagang sebagai anggota bursa mendapat perlakuan yang sama dalam transaksi
jual beli, yaitu clearinghouse
sebagai lawan transaksi. Anggota Bursa Beli seolah-olah membeli dari clearinghouse dan Anggota Bursa Jual
seolah-olah menjual kepada clearinghouse.
Produsen,
konsumen, pedagang, perantara dan clearinghouse
membuka rekening pada bank yang sama, sehingga memudahkan pemindahbukuan
rekening dalam penyelesaian transaksi. Investor tidak diwajibkan mempunyai
rekening pada bank yang sama dengan rekening bang anggota bursa, tetapi akan
lebih baik jika investor juga memiliki rekening yang sama dengan rekening bank
anggota bursa. Jika investor memiliki rekening bank berbeda dengan rekening
bang anggota bursa (perantara), maka ada selisish waktu satu hari untuk
penyelesaian. Bahwasannya pihak-pihak produsen, konsumen, pedagang, perantara dan
clearinghouse wajib memiliki rekening bank yang sama, maka
rekening tersebut disebut rekening dana.
Di
samping rekening dana, terdapat rekening efek atau rekening barang yaitu
rekening yang menunjukkan kepemilikan efek atau barang dari produsen, konsumen,
pedagang, dan investor yang tersimpan di central
custodian. Investor tidak mempunyai hubungan langsung dengan central custodian, tetapi hubungan itu
ada lewat anggota bursa, perantara. Kepemilikan efek atau barang atas nama
perantara yang ada di central custodian tidak
lain adalah milik nvestor. Demi keamanan efek atau barang milik investor,
rekening perantara wajib selalu disertai nama sub. Rekening Investor. Pihak central custodian wajib mengirimkan
sedikitnya sebulan sekali konfirmasi tertulis tentang perubahan status efek
atau barang kepada investor, sehingga investor dapat selalu mengecek perubahan
kepemilikannya.
Gambar Mekanisme
Perdagangan Berjangka
Keterangan
Gambar
1. Anggota bursa berjangka juga menjadi anggota central clearinghouse
2. Sistem perdagangan terintegrasi dengan sistem
setelmen
3. Anggota bursa berdagang di antara mereka dengan
pihak lawan central clearing
4. Masyarakat investor berdagang lewat perusahaan
perantara
5. Investor berhubungan dengan perantara.
Perantara melakukan order investor
dengan cara bergdagang di antara anggota bursa di Bursa Komoditas
6. Anggota bursa (perantara) meyelesaikan pembayaran
dan penyerahan barang lewat central
clearing
·
Pembukaan Kontrak
Dalam
perdagangan berjangka, investor dapat membuka kontrak jual lebih dahulu, kemudian diselesaikan
dengan kontrak beli, untuk dapat menghitung laba rugi transaksi berjangka. Hal ini berbeda dengan perdagangan di bursa
efek (spot marketing) yang
mengharuskan memiliki saham lebih dahulu sebelum dapat menjual. Jika transaksi
awal ambil kontrak beli, maka penyelesaiannya dengan ambil kontrak jual sebagai
penutupan rekening. Penutupan rekening (closed
out of account) dapat dilaksanakan harian sebelum tanggal jatuh tempo tiba (daily settlemen) atau dilaksanakan pada
tanggal jatuh tempo (final settlemen).
Setiap investor yang ingin menjadi nasabah
suatu perusahaan perantara wajib mengisi formulir isisan yang disediakan oleh
perusahaan perantara. Jika sudah mendapatkan perseyujuan sebagai nasabah, maka
nasabah wajib memebayar dana awal (initial
margin) untuk setiap akan melakukan transaksi, baik beli maupun jual.
Besaran initial margin ditentukan
oleh anggota bursa kepada nasabahnya. Tujuan initial margin adalah sebagai dana jaminan jika investor mengalami
kerugian, maka kerugian itu harus dapat ditutup dari initial margin. Makin banyak jumlaj transaksi yang diambil, makin
besar jumlah initial margin yang
wajib dibayar sebelum transaksi dilaksanakan.
Selama jontrak berjalan, sebelim jatuh tempo
tiba selalu ada kenaikan atau penurunan harga, sehingga menimbulkan keuntungan
atau kerugian harian yang disebut marking
to market. Initial margin dan marking to market dibukukan ke dalam
rekening nasabah yang disebut margin
account. Margin account dilarang
negatif, bahkan harus terpelihara suatau jumlah minimum yang harus selalu ada,
misalnya 75% dari initial margin. Apabila saldo margin account di bawah 75% dari initial margin, maka nasabah wajib setor dana tambahan. Selama jam
perdagangan berlangsung jika saldo margin
account di bawah jumlah minimum.
·
Penutupan Kontrak
Penutupan kontrak berarti kontrak selesai
dilaksanakan. Terdapat dua style mengenai
penutupan kontrak (closed out) atau
likuidasi (liquidation). Yaitu (1) European style dan (2) American style. Menurut European style, kontrak wajib
diselesaikan pada tanggal jatuh tempo. Menurut American style, kontrak dapat diselesaikan setiap saat sebelum
tanggal jauh tempo. Kontrak diselesaikan dengan cara mengambil posisi lawan (offsetting position), artinya kontrak
beli (long position) ditutup dengan
mengambil posisi kontrak jual (short
position), sedangkan kontrak jual ditutup dengan mengambil posisi kontrak
beli.
·
Cara penyerahan
Terdapat dua metode penyerahan, yaitu penyerahan secara
fisik barang (physical delivery) dan penyerahan secara cash (cash
delivery) dari hasil penghitung untung rugi. Cash delivery yang
dimaksudkan adalah suatu penyelesaian transaksi dengan cara penghitungan untung
rugi saja. Pihak yang merugi wajib membayar uang kepada pihak yang beruntung,
berarti transaksi selesai. Physical
delivery berarti pembeli menyelesaiakan transaksi dengan cara
membayar harga yang telah disepakati (strike price) dan penjual
menyerahkan barang secara fisik pada tanggal jatuh tempo.
Pihak yang diberi untuk menentukan metode delivery adalah
penjual, yaitu pemilik short position. Pemilik short position
mengirim notice of intention to deliver kepada bursa, dan pihak bursa
akan memilih pihak yang memiliki long position untuk menerimanya.
2.10 Perbedaan kontrak future dan
forward
Sebelum memahami konsep dasar dari prinsip
harga forward dan futures, perlu diulang kembali perbedaan antara forward dan
futures. Currency futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu
valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Kontrak futures serupa
dengan kontrak forward karena memungkinkan pembeli untuk mengunci harga yang
harus dibayarkan bagi suatu valuta tertentu pada suatu waktu di masa depan.
Kontrak Currency Futures
|
Kontrak Currency Forward
|
|
Lokasi Pasar
|
Diperdagangkan di Bursa efek
|
Diperdagangkan di OTC (Over the Counter) (angkat telpon dan
negosiasi langsung)
|
Ukuran Kontrak
|
Standar
|
Disesuaikan dengan kebutuhan individual
|
Tanggal pengiriman/penyelesaian
|
Isi kontrak standar (misal:
selalu jatuh tempo minggu ke 3 tiap bulan X, setelmen memakai cash di akhir
tempo)
|
Kontrak tidak standar. Pemilihan
tanggal jatuh tempo, cara pengiriman, dll tergantung negosiasi.
|
Pelaku
|
Unit
kontrak relatif kecil sehingga terbuka bagi pedagang besar dan kecil
|
Umumnya
merupakan pasar wholesale, hanya bisa diakses oleh pedagang besar
|
Deposito penjamin
|
Perlu deposito
penjamin (uang yang ditaruh di broker buat jaga – jaga kalau posisi
futures kita rugi)
|
Tidak diperlukan deposito penjamin, melainkan saldo
bank dan lini kredit
|
Proses kliring
|
Ditangani oleh clearing house yang
dibentuk oleh bursa. Penyelesaian-penyelesaian transaksi harian ditentukan
oleh harga pasar.
|
Penanganan tergantung pada bank-bank dan
pialang-pialang individual. Tidak diperlukan clearing houseyang
terpisah
|
Regulasi
|
Commodity Futures Trading Commission; National
Futures Association
|
Self-regulating
|
Likuidasi
|
Tingkat
likuiditas tergantung pada perdagangan di bursa
|
Tingkat
likuiditas tergantung negosiasi
|
Biaya transaksi
|
Brokerage fee bisa dinegosiasikan
|
Ditentukan oleh spread antara harga jual dan harga
beli
|
Perdagangan kontrak futures merupakan
perkembangan dari sistem perdagangan kontrak forward. Perdagangan kontrak
futures merupakan hasil perkembangan dari sistem perdagangan kontrak forward
yang distandardisasi dan dilakukan pada pasar yang terorganisir. Tujuan awal
dari standardisasi adalah untuk meningkatkan likuiditas kontrak forward
sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali kontrak tersebut dengan
mudah. Beberapa spesifikasi yang distandardisir dalam kontrak futures adalah
jumlah, kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat-syarat
pembayaran, dan prosedur dalam penyerahan komoditi yang menjadi aset patokan
dalam kontrak. Dengan demikian, komponen yang dinegosiasikan dalam transaksi
kontrak futures antara penjual dan pembeli adalah komponen harga. Harga dari
suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku pasar
atau anggota bursa melalui dua cara yaitu (1) penetapan harga dilakukan dengan
sistem lelang terbuka (open out cry) di lantai bursa, dan (2) melalui sistem
perdagangan elektronik (electronic trading system) dengan menggunakan sistem
komputer.
2.11 Konsep Hedging dengan Menggunakan
Futures
Alasan
untuk melakukan hedging adalah bahwa hedging dapat membantu investor untuk
mengurangi atau merubah resiko dan juga dapat digunakan sebagai alat untuk
manajemen resiko keuangan (contohnya, mengurangi resiko pada projek tertentu
dan juga dapat digunakan sebagai alat control dari harga ekspor dan impor)
Namun
ada beberapa masalah yang dihadapi
ketika melakukan hedging yaitu kadang-kadang harga spot dan futures bergerak
pada arah yang berlawanan , heding hanya dapat dilakukan jika antara harga spot
dan futures bergerak dengan arah yang bersamaan. Masalah lain dari hedging
adalah dalam mengukur jumlah resiko sulit dilakukan secara tepat, jumlahnya
merupakan prediksi.
a.
Tujuan Hedging
Tujuan
hedging adalah mengurangi resiko yang secara sadar tidak ingin kita ambil.
Kadang-kadang, ada resiko yang secara sadar ingin kita ambil karena pengalaman
ataupun keunggulan kita dalam mengelola resiko tersebut. Semua bisnis venture
tentu mengambil resiko. Bila kita tidak ingin mengambil resiko apapun, tinggal
obligasi pemerintah saja (inipun masih ada resiko bahwa negara bisa jatuh).
b. Tipe-tipe hedging
·
Hedging klasik
Hedging
klasik adalah hedgin melalui penahanan posisi berlawanan pada pasar. Tipe
hedging pertama digunakan oleh dealer produk pertanian di Chicago, Amerika
Serikat.
·
Hedging penuh dan
sebagian
Hedgin
penuh menyatakan jaminan terhada resiko untuk seluruh jumlah deal. Tipe hedgin
saat ini tidak terlibat dalam kemungkinan harga kerugian yang berhubungan
dengan resiko. Hedgin sebagain hanya menjadin sebagian deal yang sebenarnya.
·
Hedging antisipatif
Hedging
antisipatif memperkirakan pembelian atau penjualan posisi panjang sebelum
penetappan pada pasar. Dalam periode antara membuat deal dalam pasar turunan
dan pasar trading, kontrak saham menggantikan kontrak pengiriman komoditas.
Hedgin antisipatif dapat digambarkan dengan pembelian atau penjualan pengiriman
mendesak dan eksekusi lebih lanjut melalui stok. Tipe hedging ini adalah yang
paling populer dalam pasar saham.
·
Hedging selektif
Hedging
selektif dikarakteristik dengan deal pada pasar saham dan pasar trading
bervariasi dalam volume dan waktu transaksi.
·
Cross hedging
Cross
hedging diartikan oleh fakta bahwa deal dengan kontrak untuk aset yang ada dari
apsar dilakukan pada pasar saham, tetapi untuk instrumen finansial lain.
Contoh, ada deal dengan saham pada pasar trading, tetapi pada pasar saham -
dengan saham untuk index saham.
Namun
dari tipe-tipe hedging yang tealah disebutkan diatas, ada dua tipe hedging yang
lebih sering dilaksanakan, yaitu:
·
Long Hedging
Situasi dimana seorang
investor harus mengambil posisi jangka panjang dalam kontrak berjangka dalam
rangka lindung nilai terhadap volatilitas harga di masa depan. Sebuah lindung
nilai jangka bermanfaat bagi sebuah perusahaan yang tahu itu untuk membeli aset
di masa depan dan ingin mengunci harga beli. Sebuah lindung nilai jangka juga
dapat digunakan untuk lindung nilai terhadap posisi short yang telah diambil
oleh investor. Selain itu juga digunakan untuk melindungi
kenaikan tingkat harga atau penurunan tingkat harga.
·
Short Hedging
Sebuah strategi investasi
yang difokuskan pada mitigasi risiko yang telah diambil. The "pendek"
bagian dari istilah ini mengacu pada tindakan korslet keamanan, biasanya
kontrak derivatif, bahwa lindung nilai terhadap risiko potensial dalam suatu
investasi yang diadakan lama. Jika pagar pendek
dijalankan dengan baik, keuntungan dari posisi lama akan diimbangi oleh
kerugian di posisi derivatif, dan sebaliknya.
'Hedge Pendek’ merupakan Sebuah
risiko umum dalam lindung nilai singkatnya adalah dasar risiko, atau risiko
bahwa tingkat harga tidak akan banyak berubah selama periode lindung nilai ini
adalah di tempat, dalam skenario ini, aset yang diselenggarakan di posisi lama
tidak akan mendapatkan nilai apapun, dan pagar pendek akan kehilangan nilai.
Lindung nilai Pendek
sering terlihat dalam bisnis pertanian, sebagai produsen sering bersedia untuk
membayar premi kecil untuk mengunci tingkat disukai penjualan di masa depan.
Juga, pagar pendek yang melibatkan suku bunga yang biasa terjadi antara manajer
uang kelembagaan yang menyimpan sejumlah besar efek pendapatan tetap dan
memikirkan tentang risiko reinvestasi di masa depan. Atau
secara singkatnya short hedging berfungsi untuk menjaga kenaikan harga dan
penurunan tingkat bunga.
·
Teknik Hedging
a.
Natural hedging
Salah
satu cara untuk meng-offset long exposure terus-menerus yang sudah diantisipasi
terhadap mata uang tertentu adalah mendapatkan hutang berdenominasi mata uang
itu.
b. Money
market hedging
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan
pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau
piutang di masa depan. Untuk
meng-hedge piutang, hedging pasar uang tetap dapat digunakan jika perusahaan
mengambil dua posisi dalam pasar uang yaitu meminjam valuta asing yang
mendenominasi piutang di masa depan dan berinvestasi dalam valuta negara asal.
c.
Forward hedging
Kontrak forward sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan
hedging memakai kontrak forward, perusahaan multinasional harus membeli kontrak
forward untuk valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi kewajiban di
masa depan. Teknik hedging memakai kontrak forward banyak diimplementasikan
oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
d. Future hedging
Kontrak
futures mungkin lebih tepat bagi perusahaan-perusahaan yang ingin meng-hedge
exposure transaksi yang bernilai kecil. Untuk
meng-hedge kewajiban valuta asing di masa depan, perusahaan mungkin ingin
membeli kontrak currency futures yang mewakili valuta yang sama dengan valuta
yang mendenominasi kewajiban tersebut. Dengan memegang kontrak ini, perusahaan
tersebut dengan demikian telah mengunci jumlah valuta negara asal yang
dibutuhkan untuk membayar kewajiban masa depan.
e. Option contract hedging
Tipe hedging yang ideal
haruslah mampu mengisolasi perusahaan dari pergerakan nilai tukar yang
merugikan dan juga memungkinkan perusahaan untuk mengambil manfaat dari
pergerakan nilai tukar yang menguntungkan. Opsi valuta mengandung kedua atribut
ini.
f.
Currency swap hedging
Currency
swap merupakan salah satu teknik yang bisa digunakan untuk meng-hedge exposure
transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Untuk menciptakan
currency swap, perusahaan perlu mencari perusahaan lain yang dapat
mengakomodasi kebutuhannya.
g. Short
position
Posisi short merupakan posisi penjualan dari
sekuritas, komoditi atau mata uang yang “dipinjam”, dengan ekspektasi bahwa nilai
aset tersebut akan jatuh.
h. Long
position
Posisi long merupakan posisi membeli sebuah
sekuritas seperti saham, komoditi atau mata uang, dengan ekspektasi bahwa nilai
aset tersebut akan naik.
·
Menentukan Hedge Ratio
Hedge
ratio adalah berapa jumlah futures kontrak yang dibutuhkan untuk menghedging
sejumlah resiko tertentu
Rumus
yang digunakan adalah
Nf
= - Nilai underlying asset / nilai futures kontrak
Rumus
yang digunakan untuk portfolio saham
Nf = - Beta (S/f)
Dimana : Nf = hedge
ratio
S =
Nilai portfolio saham
F =
Nilai futures kontrak.
2.12 Teknik Perdagangan
Walaupun
perdagangan stock indeks futures
bersifat berjangka bulanan, tetapi perdagangannya dapat di tutup setiap hari
karena yang di anut adalah American style. Mekanisme perdagangan stock indeks futures mirip dengan
perdagangan saham di spot market.
Perbedaan antara stock indeks futures market dengan spot market sebagai berikut
:
1.
Pembayaran
awal di stock indeks futures market
sebesar Rp.3.000.000, sedangkan pada stock
cash market harus dibayar penuh.
2.
Penyelesaian
transaksi di stock indeks futures market
dalam bentuk cash delivery, yaitu
pembayaran uang tunai atas selisih untuk rugi, sedangkan pada stock cash market penyelesaian di
lakukan secara fisik melalui penyerahan saham (physical delivery).
3.
Pada stock indeks futures market,
penghitungan untung rugi perbedaan harga di lakukan setiap hari. Nasabah setiap
hari dapat menerima untung atau membayar kerugian, walaupun kontrak stock indeks pasih terbuka. Pada stock cash market, penghitungan untung
atau rugi di lakukan pada saat saham yang di beli itu di jual di pasar.
Pada
perdagangan futures dan option di anut 2 macam tekhnik
perdagangan, yaitu:
1.
Open-outcry
2.
Screen based system
Dua
tekhnik perdagangan ini masih banyak di anut di pasar berjangka, baik untuk komuditas
fisik maupun financial instruments. Alasan mempertahankan tekhnik open-outcry
tidak lain karena mempunyai sifat unik, artistik, dan energik, sehingga
tampilan pasar sangat semarak. Alas an penggunaan screen based system adalah
membei kesempatan bertransaksi yang sama kepada semua anggota bursa dan
mempercepat proses tawar menawar harga dengan tenang, tidak bising, dan
perdagangan dapat di laksanakan jauh di luar gedung bursa(remote trading).
2.13 Contoh : Perfect hedge
Salah satu
alsan melakukan hedging apabila ada perkiraan harga saham akan turun di masa
dating, seminggu kedepan, bulan depan atau 3 bulan ke depan, dan seterusnya.
Investor andie memiliki saham GGRM 140 lot atau 70.000 unit saham @Rp. 10.000 =
Rp700.000.000 sebagai total investasi beta teoretis saham GGRM = 1,00
(positif), andie melakukan hedging dengan mengambil posisi jual indeks LQFSX
pada harga 140,00 poin saat ini. Nilai 1 poin = Rp500.000, berarti nilai satu
kontrak =140,00 x Rp 500.000 = Rp 70.000.000 biaya transaksi per kontrak yang
wajib di bayar investor Rp50.000. ternyata, pra kiraan andi tepat harga saham
GGRM turun 5% atau dari Rp 10.000 menjadi Rp 9.500 dan karena beta saham GGRM
positif = 1, berarrti indeks 5%, atau 7 poin dari 140 menjadi 133,00 di
tanyakan:
1. Hitung
jumlah kontrak LQFSX yang di ambil
2. Hitung
kerugian saham GGRM di spot market
3. Hitung
keuntungan dari LQFSX
4. Apakah
hedging itu perfect atau kah inperfect
Jawab :
1. Jumlah
kontrak = (Jumlah investasi :Nilai kontrak) x beta = (700.000.000 : 70.000.000)
x 1 = 10 kontrak.
2. Kerugian
di spot market = 70.000 saham @Rp500 = Rp35.000.000
3. Keuntungan
LQFSX = 10x 7x Rp500.000 = Rp35.000.000
4. Keuntungan
di futures market – kerugian di spot market = Rp35.000.000 – Rp35.000.000 = 0
hedging ini sebagai perfect hedge, kecuali kerugian biaya transaksi yang
relative kecil, yaitu 10 kontrak @Rp50.000 atau sama dengan Rp500.000.
2.14 Hukum
Future dalam Pandangan Islam
Dalam Islam, seseorang tidak boleh
menjadikan transaksi yang secara alamiah bersifat tidak pasti (natural
uncertainty contract) ini menjadi pasti (natural certainty contract), dengan
maksud untuk memastikan berapa tingkat return yang akan diperoleh di masa yang
akan datang, sehingga akan menjadi tidak jelas (gharar). Demikian juga dalam
kaitannya dengan adanya kondisi ketidakjelasan (unpredictable) yang tinggi ini,
investor dilarang untuk melakukan usaha spekulasi, yaitu melakukan kegiatan
jual beli sekuritas dengan maksud hanya untuk mencari keuntungan sesaat yang
diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli sekuritas (capital
gain) utamanya pada saat terjadinya fluktuasi harga yang tajam.
Salah satu instrumen di pasar modal
yang menggunakan mekanisme penetapan return di awal, baik berupa penetapan rate
of return maupun nominalnya adalah instrumen futures (atau transaksi future
contract). Instrumen ini banyak diminati oleh investor karena ditujukan untuk
berspekulasi pada saat ini dengan maksud untuk memperoleh return yang
sebesar-besarnya di masa yang akan datang, utamanya pada saat terjadi fluktuasi
harga sekuritas yang tajam.
Dasar teoritis yang digunakan dalam
menganalisis instrumen futures dalam Islam adalah adanya larangan dilakukannya
setiap transaksi yang mengandung unsur taghrir dan spekulasi. Dua hal ini
merupakan dasar teoritis utama (disamping beberapa dasar lainnya) yang
menjadikan dilarangnya instrumen futures (atau transaksi future contract)
sebagai instrumen derivatif di pasar modal.
Islam melarang
praktek spekulasi ini, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Hadist bahwa Nabi
SAW berkata: “Barang siapa menumpuk persediaan gandum di masa kekurangan
(dengan maksud memperoleh keuntungan kelak), ia berdosa besar. Dan ditentang
dalam Al-Qur’an, yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar,
berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah
perbuatan keji yang termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan”.
Sampai saat ini belum terdapat
konsensus di antara para ulama maupun fuqaha tentang penggunaan
instrumen-instrumen derivatif terutama futures. Kalaupun instrumen tersebut
diperbolehkan, tentunya hanya didasarkan pada kebutuhan manajemen resiko, yaitu
untuk hedging, untuk menutup resiko dari fluktuasi harga dan bukan untuk tujuan
spekulasi.
Tetapi secara umum para ulama dan
fuqaha tidak memperbolehkan transaksi futures, ini dapat dilihat karena bentuk
transaksi yang ada dalam futures masih banyak hal yang bertentangan dengan
aturan Islam. Transaksi futures dilarang karena disebabkan adanya unsur taghrir
dan usaha spekulasi.
Yang menarik dan patut mendapatkan
sorotan dari transaksi semacam ini adalah ketika satu pihak mendapatkan gain
(keuntungan), maka pihak yang lain akan mengalami kerugian. Sehingga transaksi
ini akan menjadi zero sum trading atau win lose trading, yaitu satu pihak akan
menang (mendapat keuntungan) dan pihak lainnya akan kalah (menderita kerugian).
Hal ini akan menjadikan sebuah kondisi
di mana proses transaksi di antara kedua belah pihak (penjual dan pembeli)
menjadi tidak sehat, karena terjadi nuansa permusuhan, yaitu satu pihak
merupakan lawan dari pihak lainnya, artinya satu pihak akan mendapatkan keuntungan
jika pihak lainnya mendapatkan kerugian. Usaha untuk saling memusuhi di antara
dua pihak inilah yang dilarang dalam Islam karena melanggar prinsip la
tadzlimuna wa la tudzlamun (jangan mendzolimi dan jangan sampai didzolimi).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrak futures mirip dengan kontrak forward,
hanya saja perbedaan utamanya adalah dari aspek standarisasi dan marking to
market, yaitu proses di mana laba dan rugi atas kontrak futures diselesaikan
secara harian. Sebaliknya, di kontrak forward, tidak ada kas yang berpindah
tangan hingga jatuh tempo kontrak.
Kontrak futures diperdagangkan di bursa yang
terorganisasi, yang menstandarisasi ukuran kontrak, kualitas aset yang
diserahkan, tanggal penyerahan, dan lokasi penyerahan. Para pedagang hanya menegosiasikan
harga kontrak. Standarisasi ini bisa dengan mudah menemukan banyak pedagang
untuk melakukan pembelian atau penjualan yang diinginkan.
Kontrak futures bisa digunakan untuk lindung
nilai atau spekulasi. Para spekulan menggunakan kontrak ini untuk bertaruh atas
harga akhir aset. Short hedgers mengambil posisi short di kontrak futures untuk
mengimbangi setiap keuntungan atau kerugian atau nilai aset yang telah dimiliki
dalam bentuk persediaan. Long hedgers mengambil posisi long untuk mengimbangi keuntungan
atau kerugian harga beli aset.
Harga futures ekuilibrium akan lebih kecil dari
harga tunai yang diharapkan pada waktu T apabila harga tunai tersebut
menunjukkan risiko sistimatis. Ini memberikan harapan laba bagi posisi long
yang menanggung risiko tersebut dan juga membebankan ekspektasi kerugian pada
posisi short yang bersedia menerima ekspektasi kerugian tersebut sebagai sarana
untuk mencegah risiko sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Gumanti, Tatang. Manajemen Investasi,
Konsep, Teori dan Aplikasi. Mitra Wacana Media. 2011
Halim, Abdul. Analisis Investasi. Salemba
Empat. 2008
Istilah marjin call
yang berasal dari bahasa asing "call margin" ini secara resmi
juga digunakan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal selaku otoritas
pasar modal di Indonesia. Lihat : Keputusan BAPEPAM No. Kep
27/PM/2000
Mohamad samsul, 2010. Pasar Berjangka Komoditi Dan Derivatif. Jakarta: salemba empat.
No comments:
Post a Comment