Burdah adalah sebuah puisi cinta seorang hamba yang ditujukan pada rasulnya yang sangat fenomenal, sehingga memunculan kerinduan yang sangat mendalam kepada Kanjeng Nabi. Kemudian banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa (persia, India, Turki, Urdu, Indonesia, Inggris, perancis, Jerman, Spanyol dan Italia).Terdapat dua ahli ilmu hadist (
muhaddits) yang hidup berbeda yaitu : Muhammad Sa'id al-Bushiri dan Ahmad ibn Bakr al-Bushiri. Dari kedua pemuka tersebut, maka yang pertamalah yang terkenal dengan gubahan burdahnya. Dalam kondisi negara yang tidak mendukung dan bisa dikategorikan rusuh, Beliau terus berprestasi dengan bakat seni yang begitu cemerlang. Karya sastra pun tidak luput dari tangan beliau. Pada tahun 1250-an
, disaat al-Bushiri mulai mempelajari dan menekuni ilmu tasawuf. Atas ketekunannya mempelajari tasawuf telah berpengaruh terhadap pola pemikiran dan orientasi karya sastranya.
- Sejarah lahirnya syair islam (burdah)
Dikisahkan atas kisah seorang penyair mashur yang menderita penyakit hingga lama tidak menemukan kesembuhan meskipun telah dilakukannya berbagai cara. Dalam sakitnya dia merenung atas apa dan bagaimana dia menghabiskan hidupnya. Demi recehan uang, ia rela menjilat kehormatan para pejabat dan menteri. Ia senandungkan syair-syair merdu yang membuat pejabat dan menteri tak segansegan memberikan kantong emas padanya. Terbersit dalam bayangannya akan seorang yang paling sempurna yang tidak pernah dipujanya, dialah manusia pilihan yang membimbing ummatnya, dialah sang penolong ummatnya. atas dasar itulah dia merasa rindu dan cinta akan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Diapun menciptakan syair-syair indah yang memuji akan panutannya tersebut. Hingga suatu hari dalam tidurnya, Kanjeng Nabi hadir disisinya dengan menyenandungkan syair-syair yang luar biasa sambil mengusap bagian luka sang penyair.
pagi harinya terjadi kehebohan yang sangat luar biasa, sang penyair sembuh total dari penyakitnya. Dia menceritakan pula mimpi luar biasa yang ia dapatkan semalam. Ia pun menerusakan syair-syair idah yang dilantunkan Kanjeng Nabi dalam mimpinya. Alhasil, karangan satranya terkenal keberbagai penjuru dunia beserta cerita magisnya.
- Kandungan luar biasa syair islami burdah
Tentang jumlah bait syair Burdah, terdapat dua versi, yaitu : 163 bait dan 170 bait. Dalam penyusunannya, burdah mempunyai kosa kata yang indah. syair yang huruf akhir setiap baitnya berupa huruf mim yang mempunyai nilai istimewa. Menurut kandungannya, Burdah terdapat pembagian di setiap bagiannya, namun semua itu menuju pada pujian kepada kanjeng Nabi.
secuplik pembukaan syairnya :
"Jika memang tidak, lalu ada apa dengan kedua mata dan hatimu? Engkau telah berusaha menahan air matamu, tetapi malah tumpah tak terbendung. Engkau juga telah berupaya meredam gejolak hatimu, namun justru semakin bergemuruh tanpa mampu engkau kuasai."
- Sastra islam dan magismenya
Kesembuhan atas penyair suadah menyebar luas kepenjuru negeri, hingga umncul anggapan bahwa di dalam syair terdapat hal magis yang sangat kuat. Di dalam salah satu bait syair al-Bajuri menuturkan bahwa : jika bait tersebut dibaca berulang-ulang sehabis sholat isya sampai tidur, maka ia akan bermiimpi berjumpa dengan Kanjeng Nabi.
inilah percobaan penulisan
mohamadbastomy@yahoo.com
No comments:
Post a Comment