MAKALAH DETERMINAN STRUKTUR
ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Dan Perilaku
Organisasi
Dosen Pengampu:
Vivin Maharani,M.Si
Disusun Oleh:
Hasan (115100)
M. thoriq (115100)
Lora Asmasari (11510082)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No.50 Malang
KATA
PENGATAR
assalamualaikum
wr. wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
ALLAH SWT yang telah memberikan penulis waktu dan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Perilaku Organisasi tepat pada waktunya,
karena berkat rahmat dan ridha-NYA lah penulis mampu dan bisa menjabarkan
sedikit tentang determinan struktur organisasi.
Tak lupa sholawat serta salam bagi
junjungan kita nabi muhammad SAW yang telah memberikan kasih sayang yang
melimpah pada umatnya sehingga berkat beliau manusia mampu keluar dari jaman
jahiliyah menuju jaman yang yang terang benderang penuh dengan ilmu yang wajib
untuk dipelajari.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis ingin mengucapakan banyak terima kasih kepada:
1.
Ibu Vivin Maharani, M.Si
selaku dosen mata kuliah teori dan perilaku organisasi yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis.
2.
Untuk kedua orang tua
tercinta serta saudara-saudara yang mendukung penulis selama pengerjaan
makalah.
3.
Pihak-pihak yang tidak
dapat disebut satu persatu disini, yang sedikit banyak telah membantu penulis
menyelesaikan makalah.
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini untuk itu saran dan kritik yang
bersifat membangun akan diterima penulis dengan lapang dada.
akhirul
kalam semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
jazakumullahu
khoiroti wasa’adati dunya wal akhiro
wasalamualaikum
wr.wb
Malang,
07 Maret 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGATAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................................
LATAR BELAKANG................................................................................................................
RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................
TUJUAN................................................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................
DETERMINAN STRUKTUR
ORGANISASI...............................................................................
STRATEGI, BESARAN,
TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN.......................................................
STRUKTUR ORGANISASI.......................................................................................................
DETERMINAN STRUKTUR
ORGANISASI...............................................................................
STRATEGI.............................................................................................................................
PENGERTIAN STRATEGI.......................................................................................................
DETERMINAN STRUKTUR
ORGANISASI...............................................................................
BESARAN..............................................................................................................................
DETERMINAN STRUKTUR
ORGANISASI...............................................................................
TEKNOLOGI..........................................................................................................................
DETERMINAN STRUKTUR
ORGANISASI...............................................................................
LINGKUNGAN.......................................................................................................................
BAB III..................................................................................................................................
KESIMPULAN........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Struktur organisasi adalah bagaimana tugas pekerjaan
dibagi,dikelompokkan,dan dikoordinasikan secara formal. Kemudian dari strtegi sebuah perusahaan akan
dibahas lebih mendalam pada strategi, besaran, teknologi dan lingkungan.
buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah
Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, Dalam bidang manajemen,
definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan
pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate
Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka
panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya
alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi
harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder),yang pada akhirnya akan membuat
organisasi itu menjadi besar.
Selain itu Organisasi yang besar
biasanya mempekerjakan karyawan dengan jumlah yang besar sehingga terdapat
banyak spesialisasi, lebih banyak departementalisasi, lebih banyak tingkat
hiraerki, dan lebih banyak aturan-aturan yang bersifat formal atau formalisasi.
Pada akhirnya organisasi yang
sudah besar akan memerlukan teknologi yang memadahi dan yang mampu menunjang
kinerja perusahaan tersebut. Untuk itu teknologi yang canggih yang akan dipilih
oleh perusahaan agar mampu membawa suatu perusahaan menjadi perusahaan yang besar
dan patut diperhitungkan.
Dari teknologi yang canggih dan
kebesaran suatu perusahaan maka akan menimbulkan dampak pada lingkungan baik
internal maupun ekternal perusahaan. Maka dalam makalah ini akan dikupas
sedikit mengenai hal-hak tersebut di atas.
- RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu struktur
organisasi?
2.
Bagaimana suatu
organisasi dilihat dari strategi, besaran, teknologi dan lingkungan?
3.
Apa strategi dalam
perusahaan dan apa jenis-jenisnya?
4.
Bagaimana suatu
perusahaan dikatakan besar?
5.
Bagaimana dengan teknologi
yang digunakan?
6.
Bagaimana dengan
lingkungan perusahaan?
- TUJUAN
1.
Mengenal macam-macam
struktur organisasi.
2.
Memahami struktur
organisasi dilihat dari strategi, besaran, teknologi dan lingkungan.
3.
mengenal jenis-jenis
strategi perusahaan.
4.
Mengenal perusahaan yang
sudah besar.
5.
Ikut memahami dan belajar
tentang teknologi maju yang digunakan perusahaan-perusahaan besar.
6.
Melihat lingkungan suatu
perusahaan yang secara tidak langsung telah membantu membesarkan perusahaan.
BAB II
DETERMINAN
STRUKTUR ORGANISASI
STRATEGI,
BESARAN, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN
Struktur organisasi
1.
Pengertian struktur
organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana tugas
pekerjaan dibagi,dikelompokkan,dan dikoordinasikan secara formal.
2.
Unsure struktur
organisasi
Ø Spesialisasi kerja
Suatu
derajat dimana tugas dalam organisasi dibagi-bagi dalam pekerjaan-pekerjaan
yang terpisah.
Ø Depertamentalisasi
Dasar-dasar
yang dipakai untuk mengelompokkan bersama sejumlah pekerjaan.
Ø Rantai komando
Garis
tidak putus dari wewenang yang menjulur dari puncak organisasi ke tingkat
terbawah dan memperjelas siapa melapor kepada siapa.
Ø Rentang kendali
Jumlah
bawahan yang dapat diarahkan secara efisien dan efektif oleh seorang manager.
Ø Sentralisasi dan desantralisasi
1)
Sentralisasi
Keadaan
dimana suatu keputusan dipusatkan pada satu titik tunggal dalam suatu
organisasi.
2)
Desantralisasi
Keadaan
dimana suatu keputusan diambil dari karyawan tingkat bawah menuju tingkat yang
lebih tinggi.
Ø Formalisasi
Keadaan
dimana suatu keputusan atau pekerjaan menjadi suatu hal yang baku atau resmi
yang harus dipatuhi oleh semua karyawan.
DETERMINAN STRUKTUR ORGANISASI
STRATEGI
A.
Pengertian strategi
Ø Menurut Alfred Chandler: “The determination of the basic long-term goals
and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and the
allocation of resources necessary for carrying out these goals”.
Ø Menurut James Brian Quin : “The pattern or plan that integrates an
organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole”.
Ø Menurut Henry Mintzberg “A pattern in a
stream of decisions or actions”.
Dikutip
dari buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah
Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, Dalam bidang manajemen, definisi mengenai
strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya.
Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”)
misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang
organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam
dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan
pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Dari semua keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa strategi adalah penentuan dari jangka panjang rencana dan sasaran
organisasi untuk mendapatkan keunggulan dan untuk alokasi sumber-sumber yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.
B.
Macam-macam
strategi
Strategi dibedakan
menjadi dua yaitu:
·
Corporate
Level Strategy :Yaitu strategi yang
biasa digunakan dalam badan hukum yang bertujuan untuk kebersamaan atau untuk
bertujuan umum.
·
Business
Level Strategy : Yaitu strategi yang
digunakan dalam mencari keuntungan atau bertujuan komersil.
C.
Jenis-jenis strategi
Miles dan Snow: Empat tipe strategi yakni:
Ø Reactor
Sedikit
pertimbangan pada lingkungan, tidak fokus pada strategi.
Ø Prospector
Menekankan
inovasi dan fleksibilitas, struktur lepas, pembagian kerja rendah.
Ø Analyzer
Strategi
ini lebih mementingkam Stabilitas dan Efisiensi , Pengendalian terpusat, mulai
fokus pada perubahan
Ø Defender
Stabilitas,
Efisiensi, Konservatif, Terpusat dan Formalisasi Tinggi
Strategi Bersaing Porter
Ø Cost-leadership strategy
Ketika
organisasi ingin menjadi penghasil (menguasai pasar) dengan harga rendah, Jasa / Produk harus sebanding dengan yang
ditawarkan pesaing.
Ø Differentiation strategy
Perusahaan
ingin menjadi penghasil produk/jasa yang unik yang lbih mudah dikenal sehingga
dapat memebrikan keuntungan yang banyak karena produk atau jasa yang dihasilkan
berbeda atau unik dibanding dengan yang lain.
Ø Focus strategy
Fokus
pada segmen pasar yang lebih kecil artinya perusahaan tersebut hanya menjual
barang atau jasanya pada segmen pasar kecil seperti pasar tradisional atau
paling besar adalah pasar nasional.
Ø Stuck in the middle
Perusahaan
tanpa strategi yang jelas dalam artian perusahan tersebut tidak menetukan
dengan jelas strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
kerangka Integrative Miller
Ø Inovasi
Stratetegi
yang menekankan pada pengenalan produk dan jasa baru yang lebih utama
Ø Diferensiasi pasar
Memahami
preferensi pelanggan. Strategi ini berjualan dengan mengepentingkan keinginan
pelanggan.
Ø Breadth Inovation-Stability
Memilih
Jajaran produk, layanan dan wilayah yang tepat, strategi ini berysaha untuk menciptakan
produk yang tepat dan menciptakan pelayanan yang baik serta berusaha mungkin
menjual produk yang dihasilkan ditempat yang tepat agar produk yang dihasilkan
dapat menguasai pasaran.
Ø Kontrol Biaya
Strategi yang menekankan pada control biaya yang
ketat, penghindaran pengeluaran inovasi
atau pemasaran yang tidak perlu dan penekanan harga.
Ø
Strategi imitasi
Strategi
yang berupaya untuk pindah ke produk yang baru atau pasar baru hanya setelah
terbukti kebenarannya.
DETERMINAN
STRUKTUR ORGANISASI
BESARAN
A.
Pengertian besaran (
organisasi besar )
Besaran Organisasi adalah
prediktor dari vertikal diferensiasi dalam organisasi. Maksudnya adalah suatu
organisasi dikatakan besar ketika jumlah karyawan dan asset yang dimiliki
begitu banyak.
Organisasi yang besar biasanya
mempekerjakan karyawan dengan jumlah yang besar sehingga terdapat banyak
spesialisasi, lebih banyak departementalisasi, lebih banyak tingkat hiraerki, dan
lebih banyak aturan-aturan yang bersifat formal atau formalisasi.
Peningkatan formalisasi berhubungan erat
dengan dengan peningkatan besaran organisasi. Sementara hubungan besaran
organisasi dan sentralisasi mempunyai hubungan yang terbalik, namun penelitian
memperlihatkan temuan yang bermacam-macam. Kajian besaran diatas merujuk pada ukuran
besaran organisasi menengah dan besar. Sementara pada perusahaan kecil mereka
menghadapi masalah yang berbeda dan mempunyai prioritas yang berbeda. Selain
itu ada fakta bahwa perusahaan kecil mempunyai karakter yang berbeda dimana
manajer mereka mempunyai pilihan struktural yang lebih terbatas.
B.
Hubungan besaran dengan
sentralisasi
Organisasi yang besar biasanya
akan menggunakan sistem kerucut dalam menentukan kinerjanya, dimana karyawan
kecil akan bertanggung jawab pada pimpinan mereka, dan para pimpinan akan
bertanggung jawab pada pimpinan mereka yang lebih atas lagi. Dari sistem itu
semua akan ada pimpinan puncak yang bertanggung jawab pada keputusan perusahaan.
Dalam artian semakin besar suatu perusahaan semakin besar pula kemungkinan
perusahaan tersebut menggunakan metode sentralisasi.
C.
Hubungan besaran dengan
kompleksitas
Semakin besar organisasi,
semakin nyata keberagaman divisi yang ada. Maksudnya adalah suatu organisasi
yang besar akan memiliki berbegai perkejaan yang banyak dan hal itu membuat ketelitian
serta pengawasan yang lebih, untuk itu perlu adanya pemecahan-pemecahan dalam
sebuah divisi atau departemen untuk mempermudah melakukan pengawasan dalam
bekerja dan untuk mempermudah dalam memberikan pertanggungjawaban kerja. Selain
itu kompleksitas juga mempermudah dalam mencari pekerja baru karena akan sesuai
dengan kemampuan setiap individu.
D.
Hubungan besaran dengan
formalisasi
Organisasi yang besar pasti
diiringi dengan masalah yang besar pula contohnya seperti ketidak samaan
karyawan dalam bekerja atau perbedaan karakter karyawan, yang pada akhirnya
semua itu akan menimbulkan suatu aturan-aturan yang tidak baku dari para
pimpinan. Dari aturan yang tidak baku itu akhirnya akan ada karyawan yang
mematuhi dan ada beberapa karyawan yang tidak mematuhinya. Pada akhirnya
peraturan-peraturan itu akan dibakukan oleh pimpinan agar terjadi kesesuaian
dan keselarasan dalam mencapai tujuan perusahaan.
E.
Masalah Umum pada Organisasi Besar
Ø Birokrasi semakin kompleks
Ø Kesulitan mengelola jika tersebar secara geografis
Ø Kebutuhan mengumpulkan dan memproses informasi menjadi pengetahuan
bersama
Ø Waktu yang lebih panjang untuk melakukan sesuatu.
F.
Mengatasi masalah pada
organisasi besar
Ø Outsourcing
Ø Menyeimbangkan Sentralisasi dan Desentralisasi
Ø Membagi organisasi menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola
Ø Meyakinkan bahwa ada “orang kunci” pada bagian yang penting
DETERMINAN
STRUKTUR ORGANISASI
TEKNOLOGI
Teknologi
Teknologi merujuk pada
proses serta metode yang mengubah input menjadi output dalam
organisasi. Bebarapa ahli yang mengamati keterkaitan teknologi dan struktur
organisasi antara lain:
Joan Woodward: ia
mengajukan tiga jenis teknologi produksi; unit, mass, dan process.
Kontribusi utamanya terletak pada pengidentifikasian hubungan yang mencolok
antara kelas-kelas teknologi itu dan struktur selanjutnya dari perusahan-perusahaan
tersebut, dan menunjukkan bahwa keefektifan perusahaan-perusahaann tersebut ada
kaitannya dengan kecocokan antara teknologi dan struktur.
Perrow: Ia berkesimpulan
bahwa semakin rutin teknologi, maka semakin terstruktur organisasinya.
Thompson: penelitiannya
memperlihatkan bahwa saling ketergantungan yang diciptakan oleh teknologi
penting dalam menentukan struktur organisasi.
Kontribusi mereka
menunjukkan bahwa teknologi rutin secara positif berhubungan dengan
kompleksitas yang rendah dan formalisasi yang tinggi. Teknologi rutin secara
positif berhubungan dengan sentralisasi, namun hanya jika formalisasinya
rendah. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah
sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
DETERMINAN
STRUKTUR ORGANISASI
LINGKUNGAN
- Pengertian lingkungan
Lingkungan
perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor dalam
(intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung
mempengaruhi kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan.
- Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam:
A.
Lingkungan eksternal
merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang
relevan tehadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari
lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk:
barang/jasa).
B.
Lingkungan internal.
Berada dalam organisasi, misal: karyawan,
direksi, pemegang saham.
- Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment).
A. Lingkungan langsung (task environment)
Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib
organisasi secara langsung. Karena itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder
(pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua jenis lingkungan langsung
yaitu eksternal dan internal.
a. Lingkungan
Langsung Eksternal
Yang termasuk dalam lingkungan langsung
eksternal
Ø Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya. Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya. Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
Ø Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi.
Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat, sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap perusahaan. Pemasok tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan banyak pemasok jamak. Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan organisasi. Contoh: manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi.
Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat, sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap perusahaan. Pemasok tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan banyak pemasok jamak. Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan organisasi. Contoh: manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.
Ø Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari universitas.
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari universitas.
Ø Oleh
karena itu Manajer harus pandai menentukan mana pesaing dan bagaimana
menghadapi pesaing tersebut.
Ø Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi.Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan demikian manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi.Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan demikian manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.
Ø Lembaga Keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga
keuangan. Lembaga keuangan akan memberikan input modal keuangan. Lembaga
keuangan juga menjadi perantara bagi organisasi kepasar keuangan. Pasar
keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke pihak yang
membutuhkan dana atau defisit dana. Manajer harus menentukan alternatif
pendanaan (hutang, obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan
fleksibel.
Ø Kelompok-kelompok
Lain
Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan
di atas, organisasi juga menghadapi kelompok lainnya (yang belum disebutkan)
dari lingkungannnya. Kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis
kegiatan organisasi. Organisasi perusahaan akan bergantung pada organisasi
Serikat Pekerja. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter
atau juru rawat.
b. Lingkungan
Langsung Internal
Lingkungan langsung internal berada
dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari lingkungan eksternal. Lingkungan
internal menjadi bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh manajer individual
bukan organisasi secara keseluruhan.
(1) Pekerja
(1) Pekerja
Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika
karyawan dan organisasi atau manajer mempunyai tujuan yang sama maka organisasi
akan berjalan dengan efektif. Tetapi kondisi tersebut tidak mudah dijelaskan
dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi tarik menarik kekuatan antara
keduanya. Contoh: Manajemen tidak membayar upah sesuai upah minimum.
Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan manajemen. Salah satu cara adalah ESOP (Employee Stock Ownership Plan), dimana karyawan, baik langsung maupun tidak langsung memiliki saham peusahaan di tempat mereka bekerja.
Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan manajemen. Salah satu cara adalah ESOP (Employee Stock Ownership Plan), dimana karyawan, baik langsung maupun tidak langsung memiliki saham peusahaan di tempat mereka bekerja.
(2) Dewan Komisaris
Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan
pemegang saham, biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk PT. Tugas pokok
komisaris adalah mengawasi manajemen, memastikan manajemen bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
(3) Pemegang Saham
(3) Pemegang Saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan
dalam bentuk penyertaan. Dengan demikian mereka memiliki peusahaan dan
mempunyai hak dan kewajiban. Hak mereka antara lain berbagi (share) keuntungan.
Kewajiban mereka antara lain menanggung resiko perusahaan.
(4) Jaringan Stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang
menentukan nasib perusahaan
(stakeholders), membentuk jaringan antar
stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham menunjuk dewan
komisaris, kemudian dewan
komisaris mengawasi kerja manajemen dan
prestasi organisasi.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama dengan pemerintah.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama dengan pemerintah.
Kepentingan stakeholder tidak selalu sama,
bahkan sering berbeda. Contoh, pemegang saham menginginkan tingkat keuntungan
yang tinggi. Konsumen
menginginkan kualitas dengan harga murah.
C. Lingkungan
tidak langsung
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi
melalui cara:
1. Sosial
(1) Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di
lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan
sekaligus ancaman bagi organisasi tergantung bagaimana organisasi
mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
(2) Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang
nampak dari sikap dan nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan
berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang
bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil, makanan siap
saji (instant).
(3) Nilai social
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi.
Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda beda. Masyarakat bisnis yang
sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing individual yang tinggi, di
Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang berati
membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya
kompetisi, dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.
2. Variabel
Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi,
organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer dapat melihat
indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada,
diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs
rupiah terhadap uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa Negara.
3. Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang
mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik
Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu
perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh
manajer.
4. Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja
organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan
oleh teknologi lebih tenang dibandingkan
dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi
politik.
5. Dimensi
Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting
di era globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin
terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari sumberdaya dimana saja di
dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya. Perusahaan mencari
modal di eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga
kerja murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk
impor jelas akan mempengaruhi podusen lokal
BAB III
KESIMPULAN
Determinan struktur organisasi terbagi menjadi 4 hal yakni :
Strategi, : adalah penentuan dari
jangka panjang rencana dan sasaran organisasi untuk mendapatkan keunggulan dan
untuk alokasi sumber-sumber yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan
tersebut. Yang dibedakan mnjadi beberapa hal menurut para ahli yakni: Reactor, Prospector, Analyzer, Defender, Cost-leadership strategi, Differentiation strategy, Focus strategy, Inovasi, Diferensiasi pasar
, Breadth Inovation-Stability, Kontrol
Biaya, Strategi imitasi
besaran, : organisasi dikatakan besar ketika jumlah karyawan dan asset
yang dimiliki begitu banyak. Dalam hal ini besaran dihubungkan dengan
sentralisasi, kompleksitas, dan formalisasi.
teknologi : Teknologi merujuk pada
proses serta metode yang mengubah input menjadi output dalam
organisasi. Bebarapa ahli yang mengamati keterkaitan teknologi dan struktur organisasi
antara lain:
lingkungan : Lingkungan perusahaan
diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor dalam (intern)
organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung mempengaruhi
kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan.
Lingkungan
dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan langsung dan lingkungan tidak langsung.
Lingkungan
langsung masih dibedakan menjadi dua lagi yaitu lingkungan langsung internal
dan lingkungan langsung eksternal.
DAFTAR
PUSTAKA
- Robbins, Stephen P. 2006. Organizational behavior : concept, controversies, applications. Terj. Hadyana pujaatmaka. Jakarta : prenhaallindo
- Handel, Michael J. 2002. The Sociology of Organizations: Classic, Contemporary and Critical Reading. California: Sage Publication
- Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
- Robbin, Stephen . 2008. Organizational Behavior. USA : Prentice Hall
- Gibson, james L. Ivancevich. John M. 2000. Organizations, behavior, structure, processes. USA : Internasional, Irwin. Mc GrawHill
No comments:
Post a Comment