SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

Performa Buruk, Kampus Negeri Rusia Bisa Ditutup

Foto : Salah satu universitas negeri di Rusia, Lomonov Moskow State University/en.worldpoi.info
Foto : Salah satu universitas negeri di Rusia, Lomonov Moskow State University/en.worldpoi.info
RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan reorganisasi kepada universitas negeri yang akan menyebabkan beberapa penutupan. Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia Dimitry Livanov menambahkan, satu dari lima universitas dapat ditutup atau terpaksa bergabung dengan universitas lainnya selama dua atau tiga tahun ke depan.

"Ada kebutuhan untuk mengidentifikasi perguruan tinggi yang tidak efisien pada akhir tahun berjalan. Pada saat yang sama, program restrukturisasi, termasuk melalui merger dengan universitas yang kuat harus dikembangkan dan disetujui sebelum Mei 2013," ujar Putin, seperti dikutip dari University World News, Minggu (5/8/2012).

Dia mengatakan, implementasi rencana ini akan berlangsung dalam rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan, yang akan disampaikan oleh pemerintah kepada parlemen (State Duma) pada 7 Agustus mendatang. Sementara itu, pemerintah sudah mulai mempersiapkan pelaksanaan perintah Putin.

Menurut Livanov, ada rencana untuk memangkas hingga seperlima dari universitas dalam negeri dan sekira 30-35 persen cabang universitas. Saat ini, Rusia memiliki sekira 600 perguruan tinggi dengan lebih dari 1.400 cabang.

Livanaov juga mendapat kecaman dari perwakilan mahasiswa setelah pengumuman mengenai rencananya untuk memotong setengah jumlah pendanaan negara di berbagai universitas Rusia. Dia mengatakan, identifikasi universitas beserta cabang universitas yang tidak efisien didasarkan pada hasil pemantauan negara terhadap kegiatan kampus yang akan selesai pada akhir tahun berjalan.

Kegiatan universitas akan dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria, termasuk kualitas penerimaan kegiatan prosedur, penelitian dan pengembangan, dan daya saing lulusan di pasar tenaga kerja. Awal tahun depan, kementerian akan mempersiapkan proposal untuk mengoptimalkan jaringan universitas negeri.

Penutupan akan berlangsung selama 2013-2014. Setelah itu, pemerintah akan memulai proses konsolidasi universitas yang tersisa untuk membuat penelitian yang kuat dan pusat-pusat ilmiah. Biaya pelatihan belum diungkapkan. Tapi menurut beberapa sumber yang dekat dengan pemerintah Rusia, diperkirakan biayanya mencapai miliaran rubel.

Sebagian besar ahli pendidikan tinggi telah hati-hati menerima inisiatif negara baru. Tapi Artyom Khromov, ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia, memperingatkan, penggabungan universitas dapat mengakibatkan PHK besar-besaran terhadap pengajaran dan penyewaan tempat untuk organisasi komersial.

"Usulan ini kontroversial. Kami mendukung proses penutupan universitas yang tidak efisien, tetapi khawatir restrukturisasi ini dapat digunakan oleh beberapa orang untuk membuat uang. Proses merger harus dilakukan demi ilmu pengetahuan, bukan kepentingan bisnis," tutur Khromov.

Sementara itu, beberapa analis percaya rencana tersebut dapat meningkatkan risiko korupsi. Menurut Kepala Yayasan Sosiologi 'Indem' Vladimir Rimsky, keputusan akhir tergantung pada hubungan antara administrasi universitas dan pejabat negara yang akan langsung bertanggung jawab atas penutupan dan reorganisasi.

"Universitas-universitas yang memiliki hubungan buruk dengan pihak berwenang akan memiliki kesempatan lebih tinggi untuk ditutup. Sebaliknya, lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang telah mapan hubungan dengan negara akan terus beroperasi, bahkan jika prestasi akademis mereka buruk," papar Rimsky.(mrg)
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

VISITOR

clustrmap

Lencana Facebook

translate

JOIN TO FOLLOW

Labels

Recent Posts